Monday, September 22, 2014

Jenis-jenis user di WordPress Dan Hak akses Rolenya

Tentu kita semua telah mengetahui bahwa WordPress mendukung multi user dan multi level. Dengan WordPress, kita bisa membuat lebih dari satu user beserta mengatur level masing-masing usernya.

Pada artikel ini akan saya coba bahas secara tuntas, apa saja sih level user yang ada di WordPress, serta apa yang dimaksud dengan istilah ‘Role’ di WordPress, dan juga apa hak masing-masing level user tersebut.

Istilah ‘Role’ dalam WordPress tidak lain dan tidak bukan sama dengan istilah user level itu sendiri. Untuk melihat role apa saja yang ada di WordPress, silakan masuk ke menu USERS > ADD NEW yang ada dalam admin panel WordPress. Pada bagian bawah form tambah user tersebut, terdapat item ROLE yang di dalamnya terdapat pilihan antara lain: Subscriber, Administrator, Contributor, Author, dan Editor. Nah.. itulah beberapa jenis ROLE atau user level yang kita bisa berikan pada seorang user di WordPress.

Namun… apa saja ya hak untuk masing-masing ROLE tersebut?

OK… setelah browsing di beberapa sumber referensi di internet, akhirnya saya dapatkan juga hak masing-masing ROLE tersebut.

1. Administrator

Role ini memiliki kedudukan tertinggi dalam kasta WordPress. Administrator memiliki akses pada semua fitur yang ada dalam WordPress, mulai dari administrasi plugin, user, semua artikel baik yang bersifat private maupun public (berupa page maupun post), theme, dashboard, blogroll, kategori, serta file dan media yang diupload. Oya… tambahan lagi: administrator juga bisa memoderasi komentar.

2. Editor

Level yang kedua, atau ROLE yang kastanya di bawah Administrator adalah Editor. Adapun hak yang dimiliki oleh ROLE yang satu ini adalah melakukan administrasi semua artikel (page atau post), administrasi kategori, dan upload file/media. Nah.. jelas bahwa untuk administrasi user, plugin, theme tidak diperkenankan oleh Editor. Moderasi komentar juga bisa dilakukan oleh Editor ini.

3. Author

Author adalah ROLE setingkat di bawah Editor. Hak atas ROLE yang satu ini kian dibatasi, yaitu hanya berhak mengatur administrasi pada artikel yang dia posting saja (tipe post), selain itu ia juga boleh mengupload file. Untuk moderasi komentar… sayang… Author ini tidak berhak, meskipun komentarnya ada pada artikel yang dia posting. Hmm… kasihan juga ya ROLE yang satu ini, tapi masih mending karena bisa posting artikel :-)

4. Contributor

Nah.. kalau ROLE yang ini, haknya apa saja ya? ROLE yang levelnya di bawah Author ini hanya berhak untuk menulis artikel (tipe post) dan mengeditnya, sedangkan untuk mempublish nya tidak diperkenankan. Dalam hal ini artikel yang telah ditulis oleh Contributor harus dipublish oleh Administrator atau Editor. Artikel yang boleh dieditnya pun harus yang dia tulis sendiri.

5. Subscriber

Sedangkan Subscriber atau ROLE dengan level paling rendah ini, hak nya hanya sebatas membaca komentar, memberikan komentar, membaca artikel, dengan catatan bila blognya dibuat private (tidak semua orang bisa membaca artikel) oleh Administrator.

Nah… sedikit paparan di atas semoga bisa memberikan wawasan lebih dalam tentang WordPress. Mudah-mudahan bermanfaat.
sumber blog.rosihanari.net

Friday, September 19, 2014

Tips Membeli Motor Bekas

Jika anda berniat membeli motor baru, jangan tertipu dari bodinya yang kinyis-kinyis saja, namun anda harus memperhatikan beberapa hal yang mutlak harus dipelototi. Beberapa diantaranya adalah :

1. Cek harga pasaran

Sebelum anda melakukan pencarian motor bekas yang akan anda beli, sebaiknya lakukan cek harga motor di pasaran terlebih dahulu baik dari koran, majalah atau mungkin bisa juga dari menu pabrikan di situs roda-dua.com

2. Cek nomor rangka dan mesin motor

Periksa nomor rangka dan mesin motor, lalu sesuaikan dengan nomor rangka serta nomor mesin yang tertera pada STNK maupun BPKB. Apabila sama belum tentu motor tersebut asli, Perhatikan lebih jelas apakah nomor rangka & mesin motor adalah asli dan bukan ketokan kasar (biasa penjual atau penadah motor curian mengubah nomor rangka dan mesin dengan cara di ketok)

Cek nomor polisi ke SMS layanan Polisi. caranya : ketik: Metro(spasi)nomor polisi
contoh : Metro B8118HJ Kirim ke 1717 (Hanya untuk wilayah Jakarta)

atau untuk wilayah Jawa Timur, silahkan anda ketik : JATIM L4444LY kirim ke 1717.

Anda akan segera dikirimi balasannya.

3. Cek kondisi fisik

Periksa kondisi body, spion, baut, dan lain sebagainya, apakah terlihat banyak goresan, kondisi retak ataupun pecah. Usahakan juga akan lebih baik jika semua yang menempel pada motor adalah parts orisinil.

4. Cek kondisi oli motor

Usahakan buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran oli tidak berlebihan, karena oli yang berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik.

5. Cek speedometer

Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat jumlah berapa km yang telah ditempuh oleh motor tersebut. Jika diatas 20.000 km maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen mesin yang akan segera Anda diganti. Tentunya akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

6. Hidupkan mesin motor

Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stationer atau langsam. Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah dapat langsam pada putaran kurang lebih 1500 rpm. Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi-bunyian yang kasar di dalam mesin.

7. Cek perpindahan gigi

Jalankan kendaraan dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor tersebut akan segera habis. Satu lagi yang perlu diperhatikan juga adalah, jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan. Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.

8. Cek rangka atau sasis motor

Perhatikan kelurusan roda motor depan dan belakang, dan pastikan bahwa rangka atau sasis motor tersebut tidak ada kebengkokkan. Jalankan sekitar 40km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis dan poros setang atau setir.

9. Cek kebocoran

Usahakan Anda dapat mencoba jalankan motor lebih lama, dan setelah motor dijalankan kurang lebih sekitar 500meter. Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau adanya air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator.

10. Cek kondisi kelistrikan

Periksa juga kelistrikan dan lampu-lampu seperti lampu motor depan, lampu sein, lampu rem belakang, klakson, lampu speedometer, atau elektrik stater motor. Apabila semua berfungsi atau hidup, berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki motor tidak ada permasalahan.

11. Cek kondisi roda

Lakukan pengecekan terhadap kondisi Roda. Bagaimana kelurusan antara roda depan dengan roda belakang, hal ini untuk meyakinkan bahwa chasis atau rangka tidak membengkok,motor yang mengalami jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan kebengkokan pada chasis.

12. Kalau bisa cobalah test drive

Mintalah kepada si penjual agar anda bisa mencoba mengendarai motor tersebut. Anda tentu akan bisa merasakan apakah motor tersebut ada kelainan atau tidak pada handling atau pada akselerasinya, dll.

Itulah beberapa tips untuk memilih motor bekas. Jangan lupa sesuaikan harga yang ditawarkan oleh penjual dengan kondisi motor yang akan dijual tersebut. Karena setiap motor tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.