High,Low,Open,Close
- High : Rekor Harga tertinggi dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing) periode tertentu. (contoh :
pada chart periode / timeframe 5 menit, maka harga tertinggi yang terjadi selama 5 menit itu merupakan harga high)
- Low : Rekor Harga terendah dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing) periode tertentu. (contoh : pada chart
periode / timeframe daily, maka harga terendah yang terjadi selama hari itu merupakan harga low)
- Open : Harga pembukaan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit, harga diawali
dengan harga 2.0000. Maka harga open pada range 5 menit itu adalah 2.0000)
- Close: Harga penutupan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit pada contoh di atas di akhiri dengan harga 2.0050.
Maka harga close pada range 5 menit adalah 2.0050)
Market Order
Market order berarti trader akan melakukan transaksi pada harga yang berlaku saat itu. Untuk
Buy berarti
membeli harga
"ask" yang berlaku pada saat itu juga, atau untuk
Sell berarti menjual pada
harga
"bid" yang berlaku pada saat itu juga
Misalnya anda akan membeli pair EUR/USD, pasar saat itu menunjukkan 1.2934/1.2938. Ini
berarti broker anda mau membeli EUR/USD dari anda pada harga 1.2934 dan menjual ke anda seharga 1.2938.
Stop Order dan Limit Order (Pending Order)
Pending order adalah order otomatis untuk membuka posisi Long / Short hanya bila harga yang anda order / pesan tercapai.
Bila harga yang anda order belum tercapai, maka pending order masih akan aktif dan akan menunggu hingga harga yang anda order
tersentuh. Pending order
dapat dibagi menjadi 2 yaitu
Pending Order Stop dan
Pending Order Limit.
Bila anda hanya ingin
membeli di ATAS harga sekarang, gunakan Stop Order Buy. Dan bila anda hanya ingin
menjual di
BAWAH harga sekarang, gunakan Stop Order Sell.
Bila anda hanya ingin
membeli di BAWAH harga sekarang, gunakan Limit Order Buy. Dan bila anda hanya ingin
menjual di
ATAS harga sekarang, gunakan Limit Order Sell.
Contoh : Harga ASK sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin membeli
(LONG) jika harga bergerak ke 2.0050 maka anda dapat menggunakan
Stop Order Buy. (Ingat open buy/Long harga yang digunakan adalah harga
ASK! )
Contoh : Harga BID sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin menjual
(SHORT) jika harga bergerak ke 1.9950 maka anda dapat menggunakan
Stop Order Sell. (Ingat open sell/Short harga yang digunakan adalah
harga BID! )
Contoh : Harga ASK sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin membeli
(LONG) jika harga bergerak ke 1.9950 maka anda dapat menggunakan
Limit Order Buy. (Ingat open buy/Long harga yang digunakan adalah harga
ASK! )
Contoh : Harga BID sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin menjual
(SHORT) jika harga bergerak ke 2.0050 maka anda dapat menggunakan
Limit Order Sell. (Ingat open sell/Short harga yang digunakan adalah
harga BID! )
Jenis Order |
Buy (Long) |
Sell (Short) |
Market |
Membeli pada harga Ask saat itu |
Menjual pada harga Bid saat itu |
Stop Pending Order |
Membeli di atas harga saat itu (Ask) |
Menjual di bawah harga saat itu (Bid) |
Limit Pending Order |
Membeli di bawah harga saat itu (Ask) |
Menjual di atas harga saat itu (Bid) |
Masa aktif Pending Order
- GTC (Good Till Cancelled)
Good Till Cancelled berarti pending order akan tetap aktif tanpa ada batas waktu, kecuali trader melakukan cancel
secara manual. GTC merupakan default dari Pending Order
- GTD (Good Till Date)
Good Till Date berarti pending order akan tetap aktif hingga batas waktu yang diset
- OCO (Order Cancels Other)
Order Cancels Other berarti trader mengorder 2 pending order sekaligus. Jika salah satu pending order tersentuh, maka
otomatis order lainnya akan dibatalkan
Menghitung Profit/Loss (Keuntungan/Kerugian)
Pergerakan harga terkecil dihitung dalam satuan point/pip. Nilai dari setiap point ini bervariasi sesuai
jenis pasangan
mata uang (pair),
jumlah contract size yang digunakan.
Contract size biasanya disebutkan dalam satuan lot, yaitu
Standard lot (100.000),
Mini lot (10.000),
atau
Micro lot (1000).
Ada 3 jenis Pasangan Mata Uang (Pair) :
- Direct Rates
Adalah Pair dengan USD sebagai counter currency (USD terletak di belakang), contoh : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD
- Indirect Rates
Adalah Pair dengan USD sebagai base currency (USD terletak di depan), contoh : USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD
- Cross Rates
Adalah Pair yang tidak mengandung USD, contoh : GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF
Untuk mata uang Direct Rates misalnya (GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD) cara perhitungan profit/loss adalah
sebagai berikut :
(Harga Jual – Harga Beli) x contract size x lot = Perhitungan profit / loss
Contoh :
- Buy 3 lot standard EUR/USD 1.2000
Sell (liquid) 3 lot EUR/USD 1.2010
Profit = (1.2010 - 1.2000) x 100.000 x 3 = $300
- Sell 1 lot standard GBP/USD 2.0001
Buy (liquid) 1 lot GBP/USD 2.0000
Profit = (1.2001 - 1.2000) x 100.000 x 1 = $10
Khusus mata uang yang berakhiran /USD, ada cara perhitungan mudah yaitu :
Dari kesimpulan di atas, maka berarti keuntungan 1 point untuk standard lot (100K) mata uang berakhiran /usd profitnya
adalah $10. Sedangkan nilai 1 point untuk 1 lot mini (10K) adalah $1 dan untuk micro lot (1K) per point bernilai $0.1
Untuk mata uang Indirect Rates misalnya (USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD) cara perhitungan profit/loss adalah
sebagai berikut :
[ (Harga Jual – Harga Beli) / Harga Likuidasi ] x contract size x lot = Perhitungan profit / loss
Contoh :
- Buy 1 lot standard USD/JPY 110.00
Sell (liquid) 1 lot USD/JPY 110.01
Profit = [ (110.01 - 110.00) / 110.01 ] x 100.000 x 1 = $9.09
Untuk mata uang Cross Rates misalnya (GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP,dan GBP/CHF) cara perhitungan profit/loss adalah
sebagai berikut :
{[(Harga Jual – Harga Beli) x Rate Base Currency Saat Ini] / Rate Pair Saat Ini} x contract size x lot
= Perhitungan profit / loss
Contoh :
- Sell 1 lot EUR/GBP pada harga 0.6760
(EUR/USD merupakan base currency dari EUR/GBP, karena bagian depan EUR/GBP adalah Base Currency)
Buy (Liquid) EUR/GBP pada harga 0.6750
Rate EUR/USD : 1.1840
Profit = {[(0.6760 – 0.6750) x 1.1840] / 0.6750} x 100.000 = $175,4
Margin dan Leverage
Istilah
leverage (faktor pengungkit, biasanya dalam rasio 1:50, 1:100, 1:250, atau 1:500) dalam forex margin trading berarti jika anda ingin trading sebesar $10.000,
anda tak perlu menyediakan $10.000 tapi cukup ,menyediakan margin $100 (leverage 1:100) sebagai dana jaminan kepada broker
anda.
Jadi
margin dapat diartikan jaminan yang ditahan sementara oleh broker sewaktu anda melakukan trade. Margin akan
segera dikembalikan ke account anda setelah anda menutup/liquid posisi yang anda buka.
Misalnya anda memiliki cash $1000 di broker yang memiliki Leverage 1:100. Artinya anda dapat trading dengan jumlah hingga
mendekati $100.000 (atau hampir 100X lipat modal anda). Hal ini juga berarti bahwa untuk menggunakan contract size $100.000
anda memerlukan 1% margin yaitu $1000.
Contoh lain : Anda memiliki modal $500 dan broker anda memiliki leverage
1:100, maka bila anda ingin buy menggunakan 1 lot mini
(10.000) maka margin yang ditahan adalah sebesar 1% dari jumlah contract
sizenya (10.000) yaitu (1% x 10.000) atau menggunakan margin $100.
Artinya modal anda yang akan
ditahan sementara dan dijadikan jaminan / margin oleh broker adalah sebesar $100, sisanya $400 digunakan
untuk menahan loss anda.
Dan bila suatu saat anda telah melikuidasi posisi tersebut maka margin yang $100 tadi akan dikembalikan kepada anda.
Keuntungan dari leverage adalah dengan
modal lebih kecil anda dapat bertrading dengan
jumlah
contract size / lot yang sama dengan jika anda tak menggunakan Leverage.
Atau dapat dikatakan, dengan modal yang sama besar, Anda dapat menggunakan contract size lebih besar daripada tak menggunakan
Leverage. Maka dengan modal sama, anda memiliki peluang mendapatkan profit per pip yang lebih besar.
Dengan Leverage atau Tanpa Leverage ?
Leverage |
Kebutuhan Margin |
Margin Yang Digunakan |
Contract Size |
Profit |
1:1 (tanpa leverage) |
100 % |
$1,000 |
$1000 |
$0.1/pip |
1:100 |
1 % |
$10 |
$1000 |
$0.1/pip |
Leverage Besar atau Kecil ?
Leverage |
Kebutuhan Margin |
Margin Yang Digunakan |
Contract Size |
Profit |
1:100 |
1 % |
$1,000 |
$100,000 |
$10/pip |
1:200 |
0.5 % |
$1,000 |
$200,000 |
$20/pip |
1:500 |
0.2 % |
$1,000 |
$500,000 |
$50/pip |
Cara Perhitungan Margin
Ada 3 jenis Pasangan Mata Uang (Pair) :
- Direct Rates
Adalah Pair dengan USD sebagai counter currency (USD terletak di belakang), contoh : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD
- Indirect Rates
Adalah Pair dengan USD sebagai base currency (USD terletak di depan), contoh : USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD
- Cross Rates
Adalah Pair yang tidak mengandung USD, contoh : GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF
Cara Perhitungan Margin Direct Rates (GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD):
Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Sekarang = Margin
Contoh :
- Sell 3 mini lot GBP/USD pada harga Bid 2.0000 (Ingat open Sell menggunakan harga bid!)
0.01 x 10.000 x 3 x 2.0000 = $600 (Leverage 1:100)
0.002 x 10.000 x 3 x 2.0000 = $120 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Cara Perhitungan Margin Indirect Rates (USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD):
Persentase Margin x Contract Size x Lot = Margin
Contoh :
- Buy 2 mini lot USD/JPY pada harga Ask 110.00 (Ingat open Buy menggunakan harga ask!)
0.01 x 10.000 x 2 = $200 (Leverage 1:100)
0.002 x 10.000 x 2 = $40 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Cara Perhitungan Margin Cross Rates (GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF):
Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Tengah(*) Sekarang = Margin
Harga Tengah(*) = (Harga Bid + Harga Ask ) / 2
(Jangan lupa Base Currency merupakan Currency dasar yang terletak di depan pair. Misalnya pair
EUR/GBP -> EUR merupakan
BASE Currency, GBP merupakan
QUOTE Currency)
Contoh :
- Buy 1 mini lot EUR/GBP pada harga Ask 0.8020 (Ingat open Buy menggunakan harga ask!)
Harga Bid/Ask EUR/USD 1.5800/02 (karena Base Currency adalah EUR, maka harga yang dipakai adalah harga EUR/USD)
Harga tengah EUR/USD = (1.5800 + 1.5802) / 2 = 1.5801
0.01 x 10.000 x 1 x 1.5801 = $158.01 (Leverage 1:100)
0.002 x 10.000 x 1 x 1.5801 = $31.60 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Dari contoh di atas tampak bahwa dengan menggunakan
Leverage yang lebih besar, margin / modal yang dibutuhkan
untuk jaminan adalah lebih sedikit
Fungsi Leverage Terhadap Ketahanan Margin
Sebagai contoh deposit modal awal anda sebesar
$300. Jika anda membuka 1 posisi
trading
mini lot (10000) membutuhkan margin :
10000 (mini lot) x 0.002 (leverage 1:500) = $20.
Maka modal yang ditahan sementara sebagai jaminan (margin) untuk membuka 1 mini lot gbp/usd adalah
$20. Jadi sisa margin anda untuk
menahan loss adalah :
$300 - $20 = $280.
Profit dari
mata uang gbp/usd untuk
mini lot (10000) adalah
$1 per point(pip). Maka dengan contoh di
atas
(margin yang tersisa adalah $280) dapat dihitung kekuatan anda untuk menahan loss adalah
$280 (margin yang tersisa)
dibagi dengan
profit per point(pip) = 1 yaitu :
280 / 1 = 280 point. Jadi kekuatan untuk menahan loss
maksimal (sebelum terjadi margin call) adalah 280 point dengan asumsi mata uang yang anda gunakan adalah gbp/usd dengan
profit $1/point.
Bandingkan dengan leverage
1:100 yang berarti anda harus menyediakan modal margin sebesar
10000 x 0.01,
yaitu :
$100 untuk membuka 1 posisi mini lot (10000) mata uang gbp/usd. Margin yang tersisa untuk menahan loss
adalah
300 - 100 = 200.
Profit per point gbp/usd mini lot adalah $1. Sehingga kekuatan anda untuk menahan loss adalah
200 / 1 = 200 point saja.
Kesimpulannya :
Leverage berfungsi melipatgandakan nilai profit anda dengan modal awal yang relatif kecil, sekaligus
meningkatkan
kekuatan anda menahan loss.
Target Profit, Stop Loss, dan Trailing Stop
Target profit adalah order untuk melikuidasi suatu posisi secara otomatis pada harga tertentu ketika trader telah
memperoleh sejumlah profit.
- Bila anda Open Buy/Long maka target terletak di ATAS harga anda membuka posisi Open Buy/Long.
(Ingat ! Open Buy/Long menggunakan harga ASK sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga BID)
Contoh : Buy EUR/USD 1.2000, Target Profit 1.2050 (untuk target 50 point profit)
- Bila anda Open Sell/Short maka target terletak di BAWAH harga anda membuka posisi Open Sell/Short.
(Ingat ! Open Sell/Short menggunakan harga BID sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga ASK)
Contoh : Sell EUR/USD 1.2050, Target Profit 1.2000 (untuk target 50 point profit)
Stop Loss adalah order untuk melikuidasi suatu posisi secara otomatis pada harga tertentu untuk membatasi
kerugian yang mungkin terjadi jika market bergerak berlawanan dengan posisi trader.
- Bila anda Open Buy/Long maka stop loss terletak di BAWAH harga anda membuka posisi Open Buy/Long.
(Ingat ! Open Buy/Long menggunakan harga ASK sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga BID)
Contoh : Buy EUR/USD 1.2050, Stop Loss 1.2000 (untuk stop loss 50 point loss)
- Bila anda Open Sell/Short maka stop loss terletak di ATAS harga anda membuka posisi Open Sell/Short.
(Ingat ! Open Sell/Short menggunakan harga BID sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga ASK)
Contoh : Sell EUR/USD 1.2000, Stop Loss 1.2050 (untuk stop loss 50 point loss)
Stop Loss dapat juga berfungsi untuk melindungi profit yang telah anda dapatkan (lock profit). Caranya
yaitu dengan mengubah posisi stop loss ke atas (untuk Buy) atau ke bawah (untuk Sell).
Contoh :
Seorang trader melakukan Open Buy pada posisi 2.0000, TP (Take Profit)
pada level 2.0050, SL (Stop Loss) pada
level 1.9970. Setelah beberapa saat, harga telah bergerak ke arah yang
diharapkan (naik) pada posisi 2.0040. Dalam hal
ini trader tersebut berada pada posisi floating profit (posisi open dan
dalam keadaan profit) sebesar 40 point. Untuk
melindungi profit sebanyak 20 points, trader tersebut dapat memindah
stop loss pada harga open + 20 point, yaitu 2.0020.
Mengapa 20 point ? Syaratnya adalah profit yang ingin anda lock, harus
lebih kecil dari floating profit saat ini (20 < 40 point). Bila
kemudian floating profit bergerak menjadi 60 point, trader tersebut
dapat menaikkan lagi stop loss ke posisi 2.0040 untuk lock profit
sebesar 40 point, dan seterusnya. Hal inilah yang menjadi dasar dari
trailing stop.
Setelah menginput Take Profit dan Stop Loss, maka data tersebut akan tersimpan pada server Broker Forex. Jadi anda tak
perlu khawatir dan bisa setiap saat mematikan komputer / memutus koneksi internet. Take Profit dan Stop Loss akan tetap
berfungsi TANPA harus menyalakan komputer dan terhubung dengan broker forex via internet
Posisi |
Target Profit |
Stop Loss |
Buy (Long) |
Lebih Tinggi dari Harga Open (berdasarkan harga bid) |
Lebih Rendah dari Harga Open (berdasarkan harga bid) |
Sell (Short) |
Lebih Rendah dari Harga Open (berdasarkan harga ask) |
Lebih Tinggi dari Harga Open (berdasarkan harga ask) |
Trailing Stop adalah fasilitas yang disediakan oleh broker forex yang dapat mengubah stop loss untuk
mengunci profit secara otomatis dalam kelipatan jumlah tertentu. Trailing Stop merupakan pengembangan dari stop loss.
Trailing Stop umumnya hanya akan berfungsi bila posisi trader TELAH PROFIT LEBIH DARI NILAI MINIMUM TERTENTU yang
telah ditentukan broker (misalnya minimum 15 point).
(PENTING: Umumnya trailing stop berjalan secara lokal pada komputer
anda, bukan pada server broker! Bila komputer anda mati, trailing stop juga menjadi tak aktif)
Jadi bila anda belum profit lebih dari jumlah minimum trailing stop yang
anda set, berarti posisi anda masih BERBAHAYA (kecuali anda telah menggunakan stop loss).
Jadi sebaiknya anda set stop loss dahulu, kemudian bila perlu dapat ditambahkan fitur trailing stop sebagai pelengkap.
Dengan menggunakan fitur ini anda akan terhindar dari loss jika profit anda telah
melebihi batas minimum trailing stop.
Contoh :
Buy EUR/USD 1.2050, Stop Loss 1.2000, Trailing Stop 15 point.
Bila harga BID sekarang telah berada pada 1.2070 (telah profit 20 point) maka trailing stop akan mengubah stop loss ke
harga 1.2055 (20 point profit dikurangi 15 point, yaitu profit +5 point). Artinya profit anda telah dilock 5 point
(pada posisi stop loss baru yang berada pada 1.2055).
Point A :
Dan bila harga ternyata bergerak turun ke 1.2055 maka otomatis
akan terlikudasi pada profit 5 point. Artinya anda sudah tak mungkin loss lagi karena telah dilock.
Tetapi bila harga tidak turun (sesuai point A) melainkan harga terus naik dari 1.2050 ke 1.2095 (telah profit 45 point) maka
trailing stop akan mengubah stop loss ke harga 1.2080 (45 point profit dikurangi 15 point, yaitu profit +30 point).
Artinya profit anda telah dilock 30 point (pada posisi stop loss baru yang berada pada 1.2080).
Margin Call
Margin call berarti likuidasi secara "paksa" yang dilakukan oleh broker karena account anda tak memiliki dana yang cukup
untuk mengcover/menutupi posisi anda yang merugi.
Dasar untuk menentukan Margin Call biasanya ada 2 (bergantung peraturan setiap broker):
- Margin Level
Sistem margin level digunakan pada platform MetaTrader. (Silahkan melakukan order dengan demo account agar anda lebih
memahami perhitungan margin pada platform MetaTrader)
Rumus perhitungan margin level adalah :
Margin Level = Equity / Margin yang digunakan
Equity = Margin + Free Margin + Profit - Loss
Balance = Modal aktual saat ini (belum dikurangi profit & loss)
Equity merupakan Balance anda setelah ditambah/dikurangi profit & loss
Pada saat semua posisi clear (tak ada open), maka Balance = Equity. Karena Margin yang digunakan=0, Profit/Loss=0, sehingga
Free Margin menjadi sama dengan Balance. (Lihat rumus Equity di atas!). Free Margin merupakan dana yang bisa anda withdraw
bila ada posisi open (sisakan dana free margin secukupnya untuk menahan loss dan mencegah Margin Call)
Misalnya broker menentukan Margin Call terjadi jika Margin Level 5% (contoh :
FCMarket.com), maka bila "Margin yang digunakan" x 5% = Equity,
margin call akan terjadi. (satu per satu posisi open akan ditutup
otomatis oleh broker hingga
dana trader cukup untuk mengcover loss).
Pada platform MetaTrader, seorang trader tak perlu menghitung Margin Level secara manual, karena bila ada open posisi
otomatis Margin Level akan nampak pada Tab “Trade” dalam satuan persen (%). Yang perlu trader lakukan adalah menjaga agar
Margin Level tidak mendekati batas Margin Call broker. (misalnya 5%)
- Modal awal – Margin – Loss = 0
Ada juga broker yang menentukan margin call bila Modal awal – Margin yang digunakan – Loss total = 0. (Hal ini juga dapat
anda bayangkan bahwa broker tersebut menggunakan Margin Level 100% bila menggunakan cara perhitungan MetaTrader)
Deposit modal awal sebesar $300. Jika seorang trader membuka 1 posisi trading GBP/USD mini lot
(10000) membutuhkan margin :
10000 (mini lot) x 0.002 (leverage 1:500) x 2.0000 = $40. Maka modal yang ditahan sementara sebagai jaminan (margin) untuk
membuka 1 mini lot gbp/usd adalah $40. Jadi sisa margin trader tersebut untuk menahan loss adalah :
$300 - $40 = $260
Bila floating loss (rugi) anda mencapai $260 maka tak ada margin / dana tersisa untuk menahan loss, sehingga satu per satu
posisi anda akan ditutup otomatis oleh broker. Kemudian margin $40 yang dilock sementara sebagai jaminan untuk open 1
posisi GBP/USD tersebut, akan kembali masuk ke account anda setelah posisi tersebut clear / close sehingga margin anda
tersisa $40 saja).
Perhitungan Interest / Swap / Rollover / Bunga
Menginap
Interest / Swap / Rollover / Bunga Menginap merupakan bunga yang didapat atau harus dibayar trader jika ada posisi open
melebihi 1 hari trading. Batas 1 hari trading adalah jika posisi tersebut tidak ditutup hingga waktu penutupan Pasar Forex
dunia, yaitu pada saat closing Pasar New York pada pukul 17.00 (waktu New York).
Untuk mengkonversi waktu New York ke waktu local anda, silahkan masuk ke :
http://www.timeanddate.com/worldclock/timezone.html?n=179
Ketika melakukan trading forex, hari aktual yang digunakan adalah 2 hari ke depan. Contoh : Trading pada hari Kamis maka
hari aktualnya adalah Senin (bunga dihitung 1 hari). Trading pada hari Jumat maka hari aktualnya adalah Selasa (bunga
dihitung 1 hari), dan seterusnya. Sedangkan khusus untuk hari Rabu, hari aktualnya adalah 3 hari, yaitu Jumat, Sabtu, dan
Minggu. (bunga dihitung 3 hari). Meskipun hari Sabtu dan Minggu pasar forex tutup, bunga dihitung 3 hari sebagai kompensasi
libur trading.
Pada perhitungan bunga :
Trader akan mendapatkan bunga positif jika mata uang yang dibeli memiliki suku bunga lebih besar daripada yang
dipinjam
Contoh :
Pair USD/JPY. Suku Bunga USD = 5.25% , Suku Bunga JPY = 0.5%
Buy USD/JPY artinya trader membeli USD dengan cara meminjam JPY. Karena suku bunga mata uang yang dibeli (USD) lebih besar
dari yang dipinjam (JPY), maka trader akan mendapatkan bunga sebesar : 5.25% - 0.5% = 4.75%
Bila trader melakukan Sell USD/JPY (berarti meminjam USD dan membeli JPY), maka akan dikenakan charge sebesar : -5.25% +
0.5% = -4.75%
Contoh 2 :
Pair EUR/USD. Suku Bunga EUR= 3.75%, Suku Bunga USD = 5.25%
Buy EUR/USD artinya trader membeli EUR dengan cara meminjam USD. Karena suku bunga mata uang yang dibeli (EUR) lebih kecil
dari yang dipinjam (USD), maka trader akan dikenakan charge sebesar : 3.75% - 5.25% = -1.5%
Bila trader melakukan Sell EUR/USD (berarti membeli USD dan meminjam EUR), maka akan mendapatkan bunga sebesar :
-3.75% + 5.25% = 1.5%
Setiap Broker forex umumnya menyediakan list suku bunga (per hari) untuk setiap pair yang digunakan. List tersebut biasanya
mencantumkan bunga yang dikenakan untuk posis Buy dan Sell. (bisa dalam $ atau dalam point). Jika dalam point maka trader
harus mengconvert dulu menjadi dollar dengan cara menghitung nilai per point pair yang bersangkutan.
Teknik Hedging
Hedging adalah suatu keadaan dimana kita membuka 2 posisi berlawanan dengan mata uang dan jumlah lot yang sama.
Seringkali hedging dipergunakan jika harga berbalik arah dan trader tak ingin kerugian bertambah besar tanpa cut loss
(menutup posisi tersebut meskipun rugi). Pada umumnya, mereka menggunakan teknik ini tanpa stop loss. Istilah lain dari
hedging adalah
locking.
Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot lalu harga bergerak tak sesuai harapan (turun) dan posisi masih floating
loss (rugi mengambang) 20 point, trader tersebut dapat melakukan open Sell EUR/USD 1 lot pada mata uang yang sama sehingga
kerugian tersebut dilock hanya 20 point. Meskipun harga bergerak ke arah manapun, floating loss tetap 20 point
Teknik Average
Averaging adalah salah satu cara untuk meminimalkan kekalahan dengan cara membuka posisi sejenis pada level yang berbeda.
Tujuan dari averaging ini adalah menggunakan rata-rata dari perbedaan level harga yang diorder untuk meminimalkan loss.
Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0100, tetapi harga bergerak turun ke level 2.0000 sehingga
mengalami floating loss -100 point. Trader tersebut dapat melakukan averaging dengan cara membuka posisi Buy EUR/USD 1 lot
pada harga 2.0000 saat itu juga. Hal ini berarti ada 2 open posisi. Posisi pertama floating loss -100 point. Posisi kedua 0
point. (asumsi tanpa memperhitungkan spread).
Bila kemudian harga bergerak naik menuju 2.0050 maka posisi pertama floating loss
-50 point, posisi kedua profit 50 point. Secara total kedua posisi tersebut impas (BEP).
Ketika harga bergerak naik di atas level 2.0050. Maka berarti trader tersebut telah profit.